E-Katalog diciptakan untuk memudahkan proses pengadaan: lebih transparan, lebih cepat, dan lebih akuntabel. Namun seiring waktu, platform ini berubah menjadi arena kompetisi harga yang semakin sengit. Vendor berlomba-lomba menawarkan harga serendah mungkin agar produk mereka tampil di posisi teratas dan menarik minat pengguna. Sayangnya, persaingan yang semestinya sehat ini kadang berubah menjadi perang harga yang tidak masuk akal. Harga menjadi semakin rendah hingga mengancam kualitas produk, kelangsungan bisnis, bahkan kepercayaan pengguna terhadap sistem.
Perang harga di E-Katalog bukan hanya merugikan vendor, tetapi juga dapat berdampak pada instansi pemerintah sebagai pengguna. Proyek bisa tertunda, kualitas barang menurun, dan vendor kesulitan memenuhi komitmen layanan purna jual. Semua ini terjadi karena persaingan harga yang tidak terkendali. Untuk itulah, mencegah perang harga menjadi penting, bukan hanya bagi vendor, tetapi juga bagi sistem pengadaan itu sendiri.
Harga Jadi Satu-Satunya Fokus
Salah satu penyebab utama perang harga adalah pola pikir bahwa harga terendahlah yang akan memenangkan perhatian pengguna. Memang benar, E-Katalog menampilkan produk berdasarkan filter harga dan spesifikasi, sehingga vendor dengan harga lebih rendah cenderung lebih sering muncul di pencarian. Banyak vendor kemudian memilih strategi “asal murah”, tanpa mempertimbangkan biaya produksi, layanan purna jual, atau risiko bisnis jangka panjang.
Padahal pengguna yang berpengalaman justru lebih selektif. Mereka tidak hanya melihat harga, tetapi juga memperhatikan review, tingkat layanan, dan keandalan vendor. Ketika vendor hanya berfokus pada angka, mereka melewatkan banyak faktor lain yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan kompetitif.
Vendor Tidak Punya Standar Harga
Perang harga sering terjadi karena vendor tidak memiliki standar harga yang jelas. Mereka menurunkan harga secara sporadis, mengikuti pergerakan pesaing tanpa perhitungan yang matang. Akibatnya, harga produk turun terus-menerus hingga jauh di bawah batas wajar. Vendor kecil paling rentan dalam pola ini. Mereka menurunkan harga hanya karena takut tidak laku, bukan karena mampu memberi nilai lebih.
Di sisi lain, vendor besar dengan skala pembelian besar bisa mempertahankan harga rendah karena efisiensi produksi. Ketika vendor kecil mencoba mengikuti, mereka akan kesulitan menanggung biaya yang tidak sebanding dengan harga jual.
Produk Sejenis Memperburuk Situasi
Kategori produk yang banyak dipasok oleh vendor berbeda, seperti ATK, perangkat TIK, atau peralatan kantor, sering menjadi arena perang harga paling parah. Pengguna hanya melihat spesifikasi generik, sehingga vendor menurunkan harga drastis demi menarik perhatian.
Jika tidak dikendalikan, kondisi ini bisa memicu kualitas barang turun karena vendor mencari alternatif termurah untuk bertahan. Produk mungkin tetap memenuhi spesifikasi di atas kertas, tetapi kualitasnya tidak sebanding dengan kebutuhan instansi.
Membangun Nilai Tambah Sebagai Strategi Utama
Salah satu cara paling efektif mencegah perang harga adalah dengan membangun nilai tambah. Di E-Katalog, vendor yang mampu menyajikan keunggulan lain selain harga akan lebih dihargai oleh pengguna. Nilai tambah bisa berupa:
- Garansi lebih lama
- Ketersediaan layanan purna jual
- Kecepatan pengiriman
- Kualitas kemasan dan keamanan barang
- Reputasi vendor berdasarkan review pengguna
Ketika vendor mampu menunjukkan nilai tambah, pengguna tidak lagi menjadikan harga sebagai faktor utama. Mereka memilih berdasarkan manfaat yang lebih besar dalam jangka panjang.
Mengelola Penawaran Secara Profesional
Vendor perlu menyiapkan harga berdasarkan Kalkulasi Biaya (costing) yang jelas. Dengan cara ini, harga tidak ditentukan berdasarkan persaingan, tetapi berdasarkan perhitungan biaya riil yang mencakup:
- Harga barang dari produsen
- Biaya gudang dan logistik
- Biaya administrasi
- Layanan purna jual
- Margin keuntungan yang wajar
Jika vendor menghitung semua ini dengan baik, mereka akan tahu batas minimal harga. Dengan demikian, perang harga dapat dihindari karena vendor tidak lagi menurunkan harga tanpa perhitungan.
Menonjolkan Reputasi dan Konsistensi
Pengguna E-Katalog tidak hanya melihat harga, tetapi juga reputasi vendor. Review positif, waktu respons yang cepat, dan konsistensi layanan membuat vendor lebih dipercaya. Vendor yang mampu menjaga reputasi sering dipilih meski harganya sedikit lebih tinggi.
Kepercayaan adalah aset. Ketika vendor fokus membangun kepercayaan, perang harga tidak lagi menjadi taktik utama dalam kompetisi.
Memanfaatkan Foto, Deskripsi, dan Informasi Produk
Banyak vendor meremehkan tampilan produk di E-Katalog. Padahal foto berkualitas tinggi, deskripsi lengkap, dan informasi teknis yang jelas dapat menjadi pembeda. Produk dengan foto yang baik dianggap lebih profesional. Deskripsi yang rapi dan lengkap membantu pengguna yakin bahwa mereka memilih produk yang tepat.
Visual dan informasi yang lengkap membuat pengguna tidak langsung terpaku pada harga. Mereka melihat kualitas penyajian sebagai bagian dari kualitas produk.
Menjaga Hubungan Baik dengan Pengguna
Vendor yang selalu merespons cepat, memberi penjelasan jelas, dan komunikatif akan lebih disukai pengguna. Ketika hubungan baik terbentuk, pengguna biasanya tidak hanya memilih berdasarkan harga, tetapi juga kenyamanan dan kepercayaan.
Bahkan jika vendor menawarkan harga sedikit lebih tinggi, pengguna akan tetap memilih mereka karena yakin mendapatkan layanan terbaik.
Membangun Kolaborasi Melalui Konsorsium
Untuk produk atau layanan bernilai besar, vendor dapat mempertimbangkan konsorsium. Dengan bekerja sama, vendor bisa berbagi risiko dan biaya, sehingga tidak perlu menurunkan harga terlalu rendah. Konsorsium juga memungkinkan vendor menghadirkan kualitas lebih baik dan kapasitas yang lebih kuat.
Kerja sama semacam ini membantu mengurangi perang harga, karena vendor tidak lagi saling menjatuhkan, tetapi justru memperkuat posisi masing-masing.
Menyadari Bahaya Harga Terlalu Rendah
Vendor perlu memahami bahwa harga yang terlalu rendah membawa banyak risiko, antara lain:
- Tidak bisa memenuhi pesanan
- Kualitas barang menurun
- Kesulitan arus kas
- Kerugian jangka panjang
- Kehilangan reputasi jika barang tidak sesuai
Pemahaman ini penting agar vendor tidak terjebak dalam menurunkan harga secara tidak rasional. Harga murah memang menarik secara jangka pendek, tetapi bisa menghancurkan bisnis dalam jangka panjang.
Pengguna Perlu Menjadi Bagian dari Solusi
Mencegah perang harga tidak bisa sepenuhnya dilakukan vendor. Pengguna juga punya peran besar. Instansi perlu memahami bahwa harga bukan satu-satunya indikator efisiensi. Memilih harga yang terlalu rendah justru meningkatkan risiko kegagalan proyek. Pengguna perlu melihat kualitas layanan, pengalaman vendor, dan nilai tambah lainnya sebagai bagian dari evaluasi.
Jika pengguna lebih bijak dalam memilih, vendor tidak perlu berlomba menurunkan harga hanya untuk menarik perhatian.
Regulasi dan Kebijakan Bisa Mengontrol Perang Harga
Pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem E-Katalog tetap sehat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Menetapkan batas wajar harga produk tertentu
- Memberi ruang penilaian di luar harga, seperti kualitas layanan
- Mengatur metode pembandingan harga yang lebih adil
- Menambah fitur penilaian vendor berdasarkan reputasi
- Mendorong transparansi spesifikasi dan perhitungan harga
Kebijakan yang tepat akan menjaga vendor dari persaingan tidak sehat sekaligus menjaga kualitas belanja pemerintah.
Edukasi Vendor dan Pengguna Sama-Sama Penting
Tidak semua vendor memahami strategi penetapan harga, tidak semua pengguna memahami risiko memilih harga terlalu rendah. Edukasi bagi kedua pihak sangat penting. Vendor perlu memahami cara mengelola harga secara profesional, sementara pengguna perlu mengetahui konsep value for money, bukan price only.
Dengan edukasi yang tepat, perang harga bisa dikurangi karena semua pihak memahami dampaknya.
Ekosistem Sehat Membutuhkan Kesadaran Bersama
Perang harga di E-Katalog bukan sekadar persaingan bisnis biasa. Jika tidak dikendalikan, perang harga bisa merusak ekosistem pengadaan secara keseluruhan: kualitas menurun, vendor gulung tikar, dan pengguna tidak mendapatkan manfaat optimal. Untuk mencegahnya, semua pihak harus terlibat—vendor, pengguna, dan regulator.
Vendor perlu menghitung harga secara profesional, menonjolkan nilai tambah, menjaga reputasi, dan membangun hubungan baik dengan pengguna. Pengguna perlu menilai bukan hanya dari harga, tetapi juga kualitas dan layanan. Sementara regulator perlu memastikan sistem pengadaan tetap transparan, adil, dan seimbang.
Jika semua elemen bekerja bersama, E-Katalog bukan lagi arena perang harga, tetapi menjadi ruang kompetisi sehat yang mendorong inovasi, kualitas, dan efisiensi bagi seluruh ekosistem pengadaan.







