Membedah Bisnis Jasa Konstruksi dan Potensi Keuntungannya

Bisnis jasa konstruksi adalah bisnis yang bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana, baik untuk kepentingan umum maupun pribadi. Bisnis jasa konstruksi meliputi berbagai jenis pekerjaan, seperti konstruksi bangunan, konstruksi jalan, konstruksi jembatan, konstruksi bendungan, konstruksi irigasi, dan lain-lain. Bisnis jasa konstruksi membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang berkaitan dengan desain, struktur, material, peralatan, tenaga kerja, biaya, waktu, kualitas, dan keselamatan proyek.

Bisnis jasa konstruksi merupakan bisnis yang menjanjikan, terutama di Indonesia yang sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di berbagai sektor. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 4,04 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 2,07 persen¹. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis jasa konstruksi memiliki daya tahan yang kuat di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, bisnis jasa konstruksi juga memiliki potensi keuntungan yang besar, tergantung pada jenis, kualitas, dan ketersediaan material, peralatan, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan, serta faktor-faktor seperti inflasi, pajak, bunga, risiko, dan lain-lain. Secara umum, standar keuntungan yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia untuk bisnis jasa konstruksi adalah sebesar 10 persen dari harga penawaran². Namun, keuntungan ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar, persaingan, dan negosiasi dengan klien.

Untuk menghitung keuntungan bisnis jasa konstruksi, Anda perlu mengetahui harga penawaran dan biaya pelaksanaan proyek. Harga penawaran adalah jumlah uang yang Anda minta kepada klien untuk melaksanakan proyek konstruksi yang diinginkan. Harga penawaran harus mencerminkan nilai pekerjaan yang Anda tawarkan, serta memperhitungkan faktor-faktor seperti spesifikasi, standar, persyaratan, lokasi, waktu, dan resiko proyek. Biaya pelaksanaan adalah jumlah uang yang Anda butuhkan untuk membeli material, menyewa peralatan, membayar tenaga kerja, dan menanggung biaya overhead yang berkaitan dengan proyek konstruksi. Biaya pelaksanaan harus dihitung dengan teliti dan akurat, agar tidak terjadi kesalahan atau kekurangan yang dapat merugikan Anda.

Ilustrasi Keuntungan Jasa Konstruksi

Keuntungan bisnis jasa konstruksi adalah selisih antara harga penawaran dan biaya pelaksanaan. Keuntungan ini dapat dihitung dengan cara mengurangi biaya pelaksanaan dari harga penawaran, atau dengan cara membagi keuntungan dengan harga penawaran untuk mendapatkan persentase keuntungan. Contoh perhitungan keuntungan bisnis jasa konstruksi adalah sebagai berikut:

Anda mendapatkan proyek konstruksi rumah dengan luas bangunan 100 m2. Anda menetapkan harga penawaran sebesar Rp 500 juta, dengan asumsi harga satuan konstruksi sebesar Rp 5 juta per m2.

Anda menghitung biaya pelaksanaan proyek sebesar Rp 400 juta, dengan rincian sebagai berikut: biaya material sebesar Rp 200 juta, biaya peralatan sebesar Rp 50 juta, biaya tenaga kerja sebesar Rp 100 juta, dan biaya overhead sebesar Rp 50 juta.

Keuntungan bisnis jasa konstruksi Anda adalah Rp 500 juta – Rp 400 juta = Rp 100 juta. Persentase keuntungan bisnis jasa konstruksi Anda adalah Rp 100 juta / Rp 500 juta x 100% = 20%.

Dari contoh di atas, Anda dapat melihat bahwa keuntungan bisnis jasa konstruksi Anda lebih besar dari standar keuntungan yang dianjurkan oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa Anda dapat mengelola proyek konstruksi dengan efisien dan efektif, serta dapat menawarkan harga yang kompetitif kepada klien.

Namun, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi keuntungan bisnis jasa konstruksi Anda, seperti:

  • Perubahan harga material, peralatan, tenaga kerja, atau overhead yang dapat meningkatkan atau menurunkan biaya pelaksanaan proyek.
  • Penyimpangan atau perubahan dalam spesifikasi, standar, persyaratan, lokasi, waktu, atau resiko proyek yang dapat meningkatkan atau menurunkan harga penawaran atau biaya pelaksanaan proyek.
  • Persaingan atau negosiasi dengan klien yang dapat meningkatkan atau menurunkan harga penawaran atau biaya pelaksanaan proyek.
  • Inflasi, pajak, bunga, atau risiko yang dapat meningkatkan atau menurunkan nilai uang atau pendapatan Anda.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan perencanaan, penganggaran, pengendalian, dan evaluasi proyek konstruksi dengan baik, serta menggunakan alat bantu seperti software konstruksi yang dapat membantu Anda dalam menghitung dan mengelola keuangan bisnis jasa konstruksi Anda.

Referensi

Keuntungan dalam Menjalankan Bisnis Konstruksi dan Properti – HashMicro
POTENSI BISNIS USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA – Neliti
Apa Saja Peluang Bisnis di Bidang Konstruksi dan Contohnya? – Tirto.ID
Peluang Bisnis Konstruksi di Indonesia

 

Silahkan Bagikan Artikel Ini Jika Bermanfaat
Avatar photo
Humas Vendor Indonesia

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

88 + = 95