4 Langkah Menghitung Keuntungan Jasa Konstruksi Bangunan

Jasa konstruksi bangunan adalah salah satu bisnis yang menjanjikan, terutama di era pembangunan yang semakin pesat saat ini. Namun, untuk menjalankan bisnis ini, Anda perlu mengetahui cara menghitung keuntungan yang dapat Anda peroleh dari setiap proyek yang Anda kerjakan. Keuntungan jasa konstruksi bangunan adalah selisih antara pendapatan yang Anda terima dari klien dengan biaya yang Anda keluarkan untuk melaksanakan proyek tersebut. Keuntungan ini akan menentukan kesehatan finansial dan kesuksesan bisnis Anda.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung keuntungan jasa konstruksi bangunan, seperti metode SNI, metode BOW, metode kontraktor, dan metode lainnya. Namun, secara umum, langkah-langkah dalam menghitung keuntungan jasa konstruksi bangunan adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan Harga Penawaran

Langkah pertama dalam menghitung keuntungan jasa konstruksi bangunan adalah menetapkan harga penawaran yang akan Anda ajukan kepada klien. Harga penawaran adalah jumlah uang yang Anda minta kepada klien untuk melaksanakan proyek konstruksi bangunan yang diinginkan. Harga penawaran harus mencerminkan nilai pekerjaan yang Anda tawarkan, serta memperhitungkan faktor-faktor seperti spesifikasi, standar, persyaratan, lokasi, waktu, dan resiko proyek.

Harga penawaran dapat ditetapkan dengan menggunakan metode yang berbeda, seperti metode SNI, metode BOW, metode kontraktor, dan metode lainnya. Metode SNI adalah metode yang mengacu pada standar nasional Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Metode BOW adalah metode yang mengacu pada buku pedoman biaya konstruksi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik. Metode kontraktor adalah metode yang mengacu pada estimasi biaya yang dibuat oleh kontraktor berdasarkan pengalaman, data pasar, atau data proyek sejenis. Metode lainnya adalah metode yang mengacu pada sumber-sumber lain yang relevan dan terpercaya.

2. Menghitung Biaya Pelaksanaan

Langkah kedua dalam menghitung keuntungan jasa konstruksi bangunan adalah menghitung biaya pelaksanaan yang akan Anda keluarkan untuk melaksanakan proyek konstruksi bangunan yang diinginkan. Biaya pelaksanaan adalah jumlah uang yang Anda butuhkan untuk membeli material, menyewa peralatan, membayar tenaga kerja, dan menanggung biaya overhead yang berkaitan dengan proyek konstruksi bangunan. Biaya pelaksanaan harus dihitung dengan teliti dan akurat, agar tidak terjadi kesalahan atau kekurangan yang dapat merugikan Anda.

Biaya pelaksanaan dapat dihitung dengan menggunakan metode yang berbeda, seperti metode SNI, metode BOW, metode kontraktor, dan metode lainnya. Metode SNI adalah metode yang mengacu pada standar nasional Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Metode BOW adalah metode yang mengacu pada buku pedoman biaya konstruksi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik. Metode kontraktor adalah metode yang mengacu pada estimasi biaya yang dibuat oleh kontraktor berdasarkan pengalaman, data pasar, atau data proyek sejenis. Metode lainnya adalah metode yang mengacu pada sumber-sumber lain yang relevan dan terpercaya.

3. Menghitung Keuntungan

Langkah ketiga dalam menghitung keuntungan jasa konstruksi bangunan adalah menghitung keuntungan yang dapat Anda peroleh dari proyek konstruksi bangunan yang diinginkan. Keuntungan adalah selisih antara harga penawaran yang Anda terima dari klien dengan biaya pelaksanaan yang Anda keluarkan untuk melaksanakan proyek tersebut. Keuntungan ini akan menunjukkan kinerja dan profitabilitas bisnis Anda.

Keuntungan dapat dihitung dengan cara mengurangi biaya pelaksanaan dari harga penawaran, atau dengan cara membagi keuntungan dengan harga penawaran untuk mendapatkan persentase keuntungan. Persentase keuntungan dapat bervariasi tergantung pada jenis, kualitas, dan ketersediaan material, peralatan, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan, serta faktor-faktor seperti inflasi, pajak, bunga, risiko, dan lain-lain. Namun, secara umum, standar keuntungan yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia adalah sebesar 10% dari harga penawaran.

4. Menyusun Laporan Keuangan

Langkah keempat dalam menghitung keuntungan jasa konstruksi bangunan adalah menyusun laporan keuangan yang mencerminkan hasil perhitungan keuntungan yang Anda lakukan. Laporan keuangan adalah dokumen yang berisi informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan bisnis Anda. Laporan keuangan biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan harus disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum, serta sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.

Laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk mengawasi dan mengendalikan keuangan bisnis Anda, serta sebagai alat untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat dan strategis. Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan keuangan bisnis Anda kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti klien, pemasok, kreditur, investor, atau pemerintah.

Referensi

Cara Menghitung Keuntungan Perusahaan Kontraktor Secara Efisien
Estimasi Biaya Konstruksi: Cara Menghitung dan Jenisnya – Indosteger
Tips Jitu untuk Para Kontraktor Agar Perusahaan Konstruksi Dapat Untung
Harga Borongan
Keuntungan Bisnis Properti
Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan

 

Silahkan Bagikan Artikel Ini Jika Bermanfaat
Avatar photo
Humas Vendor Indonesia

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + 1 =